Berita / Pengumuman

Sebelum Terlambat, yuk Kenali Cara Penentuan Status Gizi Anak

  • Di Publikasikan Pada: 30 May 2024
  • Oleh: Admin

Bakti Sosial Kesehatan yang digelar dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-455 Lamongan di Desa Sedayu Lawas, Kamis (30/5/2024) menyisakan banyak pelajaran berharga. 

Devi Eka Ramadhani, seorang Dokter Muda RSUD Dr. Soegiri Lamongan-FK UM Surabaya mengungkapkan bahwa pasien anak yang datang rata-rata mengalami masalah pada keadaan gizinya.

Dikonfirmasi kepada dr Aty Firsiyanti SpA, hal itu benar. Beliau lantas memberikan cara untuk memantau status gizi anak. "Sebelum anak-anak jatuh ke keadaan gizi yang lebih buruk lagi, penting dilakukan pemantauan status gizi", ungkap dokter spesialis anak RSUD Dr. Soegiri Lamongan ini.

Dokter yang juga merupakan pengajar FK UM Surabaya ini mengungkapkan bahwa dalam menentukan status gizi anak terutama pada masa golden period (usia lahir sampai dengan 2 tahun) dan masa balita (usia 5 tahun) dikenal dengan adanya kurva pertumbuhan.

Kurva pertumbuhan untuk balita yg saat ini dipakai adalah Z score (Z score menyatakan jumlah simpangan baku di bawah atau di atas nilai rata-rata atau median acuan untuk variabel antropometri), terdiri dari kurva :

- BB/U alias berat badan menurut usia

- PB/U atau TB/U alias panjang badan atau tinggi badan menurut usia

- BB/PB atau BB/TB alias berat badan menurut panjang badan atau berat badan menurut tinggi badan

Dari pengukuran yang dilakukan akan mengetahui status gizi anak, di kurva tersebut ada ukuran menurut standar deviasi. 

Dari kurva BB/U kita akan mengetahui anak itu normal, berat badan kurang, berat badan sangat kurang, gizi lebih atau obesitas.

Dari PB/U atau TB/U akan tahu anak itu normal, perawakan pendek atau perawakan sangat pendek yang bisa memberi petunjuk kepada kita apakah anak tersebut stunting.

Dari kurva BB/PB atau BB/TB kita akan mengetahui anak itu normal, kurus atau sangat kurus. Pengukuran ini biasanya dilakukan oleh petugas posyandu, sehingga ibu balita bisa dengan mudah memantau status gizi anak melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala di posyandu.

"Dengan pemantauan yang berkala di posyandu, maka kita akan bisa cepat mendeteksi masalah gizi pada anak sebelum mereka jatuh ke keadaan gizi yang lebih buruk lagi" pungkas dokter Aty.


Penulis : Rahma Ismayanti