Berita / Pengumuman

Prinsip Beneficience dan Tolong Menolong dalam Kedokteran

  • Di Publikasikan Pada: 27 Jul 2024
  • Oleh: Admin

Sesi Case Base Discussion (CBD) dalam Baitul Arqom Dokter Muda digelar mulai Jum'at (26/7/2024) malam. Peserta tampak antusias dengan beberapa kasus yang disajikan oleh instruktur dan pemateri.

Berikut adalah salah satu kasus dan pembahasan dalam diskusi.

"Seorang dokter lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan menjadi dokter spesialis terkenal. Kemudian dia mempunyai seorang pasien dengan penyakit yang sangat berat dan menbutuhkan biaya yang sangat besar untuk pengobatannya sedangkan dia seorang yang sangat miskin. Bagaimana penyelesaian masalah tersebut?"

Menanggapi hal ini, Ridha Dwi Saputri menyebutkan bahwa perlu dilakukan tindakan dengan prinsip Beneficience. "Berarti kita melakukan tindakan yang terbaik dengan tanggungjawab moral demi kebaikan dan kesembuhan pasien." Ungkap Ridha

Dalam urusan pembayaran, Ahmad Fauzan Hamid mereview kembali materi dalam stase Manajemen Pelayanan Kesehatan (MPK) "Distase MPK kemarin kita mengenal adanya Biaya Dakwah pada operasional RS Muhammadiyah/ Aisyiyah. Biaya dakwah ini sebesar 1,5% dari Sisa Hasil Usaha (SHU) Rumah Sakit. Ini bisa kita gunakan untuk membantu pasien tersebut"

Kemudian Desi Arsitawati menyambung, "sebelum dikeluarkan biaya dakwah tersebut, kita sebagai dokter spesialis juga dapat menolongnya dengan cara memotong biaya jasa pemeriksaan dan tindakan dokter, sehingga pasien hanya perlu membayar obat dan fasilitas rumah sakitnya saja, yang keduanya dapat diklaim pada biaya dakwah tersebut"

Mengapresiasi diskusi dari kelompok ini, Dr Sholihin Fanani MPSDM mengutip QS Al-Maidah ayat 2,

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


??????????????? ????? ???????? ??? ????????????????? ???????????? ????? ????? ???? ??? ????????? ???????? ??????? ??????????????? ??????? ???????? ???????? ??

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya."


Penulis : Rahma Ismayanti